Pengertian Serta Perbedaan Nabi dan Rasul
Perbedaan Nabi dan Rasul – Sebenarnya jumlah Nabi dan Rasul sangatlah banyak. Di dalam wikipedia bahasa indonesia, dikatakan bahwa jumlah nabi ada 124 ribu orang, sebagaimana hadits yang diriwayatkan At-Turmuzy sebagai berikut :
Dari Abi Zar ra bahwa Rasulullah SAW bersabda ketika ditanya tentang jumlah para nabi, “(Jumlah para nabi itu) adalah seratus dua puluh empat ribu (124.000) nabi.” “Lalu berapa jumlah Rasul di antara mereka?” Beliau menjawab, “Tiga ratus dua belas(312)” (HR. At-Turmuz)
Dari sekian banyak nabi dan rasul, namun yang harus kita imani sebagaimana yang dijelaskan di dalam Al-Qur’an yaitu hanya 25 Nabi atau Rasul, dan ini menjadi salah satu Rukun Iman yang keempat dalam agama islam yaitu Percaya kepada para nabi dan para rasul.
Pengertian Nabi dan Rasul
Nabi adalah seseorang dengan jenis kelamin pria yang mendapat wahyu dari Allah SWT namun tidak wajib disebarkan kepada orang lain.
Rasul adalah seseorang dengan jenis kelamin laki-laki yang mendapatkan wahyu dari Allah SWT dan memiliki kewajiban untuk menyebar luaskan wahyu tersebut.
Perbedaan Para Nabi dan Para Rasul
Dari definisi nabi dan rasul diatas, maka dapat disimpulkan perbedaan antara nabi dan rasul yaitu; Para Nabi boleh menyampaikan wahyu yang diterimanya tetapi tidak punya kewajiban atas umat tertentu atau wilayah tertentu. Sementara, kata “rasul” berasal dari kata risala yang berarti penyampaian. Karena itu, para rasul, setelah lebih dulu diangkat sebagai nabi, bertugas menyampaikan wahyu dengan kewajiban atas suatu umat atau wilayah tertentu. Dari semua rasul, Muhammad sebagai ‘Nabi Penutup’ yang mendapat gelar resmi di dalam Al-Qur’an Rasulullah adalah satu-satunya yang kewajibannya meliputi umat dan wilayah seluruh alam semesta ‘Rahmatan lil Alamin’.
Sifa-sifat Para Nabi dan Rasul
Nabi dan rasul sebelum diangkat menjadi nabi memiliki ciri-ciri kenabian / nubuwwah yang disebut juga dengan irhash. Nabi Muhammad SAW sejak kecil terkenal dengan akhlak yang mulia dengan sebutan al amin. Berikut adalah ciri atau sifat-sifat para nabi dan para rasul.
Al-Qur’an menyebut beberapa orang sebagai nabi. Nabi pertama adalah Adam. Nabi sekaligus rasul terakhir ialah Muhammad yang ditugaskan untuk menyampaikan Islam dan peraturan yang khusus kepada manusia di zamannya sehingga hari kiamat. Isa yang lahir dari perawan Maryam binti Imran juga merupakan seorang nabi.
Selain ke-25 nabi sekaligus rasul, ada juga nabi lainnya seperti dalam kisah Khidir bersama Musa yang tertulis dalam Surah Al-Kahf ayat 66-82. Terdapat juga kisah Uzayr dan Syamuil. Juga nabi-nabi yang tertulis di Hadits dan Al-Qur’an, seperti Yusya’ bin Nun, Zulqarnain, Iys, dan Syits.
Sedangkan orang suci yang masih menjadi perdebatan sebagai seorang Nabi atau hanya wali adalah Luqman al-Hakim dalam Surah Luqman.
Refferensi
id.wikipedia.org dan berbagai sumber lainnya
Perbedaan Nabi dan Rasul – Sebenarnya jumlah Nabi dan Rasul sangatlah banyak. Di dalam wikipedia bahasa indonesia, dikatakan bahwa jumlah nabi ada 124 ribu orang, sebagaimana hadits yang diriwayatkan At-Turmuzy sebagai berikut :
Dari Abi Zar ra bahwa Rasulullah SAW bersabda ketika ditanya tentang jumlah para nabi, “(Jumlah para nabi itu) adalah seratus dua puluh empat ribu (124.000) nabi.” “Lalu berapa jumlah Rasul di antara mereka?” Beliau menjawab, “Tiga ratus dua belas(312)” (HR. At-Turmuz)
Dari sekian banyak nabi dan rasul, namun yang harus kita imani sebagaimana yang dijelaskan di dalam Al-Qur’an yaitu hanya 25 Nabi atau Rasul, dan ini menjadi salah satu Rukun Iman yang keempat dalam agama islam yaitu Percaya kepada para nabi dan para rasul.
Pengertian Nabi dan Rasul
Nabi adalah seseorang dengan jenis kelamin pria yang mendapat wahyu dari Allah SWT namun tidak wajib disebarkan kepada orang lain.
Rasul adalah seseorang dengan jenis kelamin laki-laki yang mendapatkan wahyu dari Allah SWT dan memiliki kewajiban untuk menyebar luaskan wahyu tersebut.
Perbedaan Para Nabi dan Para Rasul
Dari definisi nabi dan rasul diatas, maka dapat disimpulkan perbedaan antara nabi dan rasul yaitu; Para Nabi boleh menyampaikan wahyu yang diterimanya tetapi tidak punya kewajiban atas umat tertentu atau wilayah tertentu. Sementara, kata “rasul” berasal dari kata risala yang berarti penyampaian. Karena itu, para rasul, setelah lebih dulu diangkat sebagai nabi, bertugas menyampaikan wahyu dengan kewajiban atas suatu umat atau wilayah tertentu. Dari semua rasul, Muhammad sebagai ‘Nabi Penutup’ yang mendapat gelar resmi di dalam Al-Qur’an Rasulullah adalah satu-satunya yang kewajibannya meliputi umat dan wilayah seluruh alam semesta ‘Rahmatan lil Alamin’.
Sifa-sifat Para Nabi dan Rasul
Nabi dan rasul sebelum diangkat menjadi nabi memiliki ciri-ciri kenabian / nubuwwah yang disebut juga dengan irhash. Nabi Muhammad SAW sejak kecil terkenal dengan akhlak yang mulia dengan sebutan al amin. Berikut adalah ciri atau sifat-sifat para nabi dan para rasul.
-
Siddiq / siddik / sidiq / sidik
Siddiq berarti benar dan perkataan dan perbuatan. Jadi mustahil jika seorang nabi dan rosul adalah seorang pembohong yang suka berbohong. -
Amanah / Amanat
Amanah artinya terpercaya atau dapat dipercaya. Jadi mustahil jika seorang nabi dan rosul adalah seorang pengkhianat yang suka khianat. -
Fathonah / Fathanah / Fatonah
Fathonah adalah cerdas, pandai atau pintar. Jadi mustahil jika seorang nabi dan rosul adalah seorang yang bodoh dan tidak mengerti apa-apa. - Tabligh / Tablik / Tablig
Tabligh adalah menyampaikan wahtu atau risalah dari Allah SWT kepada orang lain. Jadi mustahil jika seorang nabi dan rosul menyembunyikan dan merahasiakan wahyu / risalah Alaah SWT.
Al-Qur’an menyebut beberapa orang sebagai nabi. Nabi pertama adalah Adam. Nabi sekaligus rasul terakhir ialah Muhammad yang ditugaskan untuk menyampaikan Islam dan peraturan yang khusus kepada manusia di zamannya sehingga hari kiamat. Isa yang lahir dari perawan Maryam binti Imran juga merupakan seorang nabi.
Selain ke-25 nabi sekaligus rasul, ada juga nabi lainnya seperti dalam kisah Khidir bersama Musa yang tertulis dalam Surah Al-Kahf ayat 66-82. Terdapat juga kisah Uzayr dan Syamuil. Juga nabi-nabi yang tertulis di Hadits dan Al-Qur’an, seperti Yusya’ bin Nun, Zulqarnain, Iys, dan Syits.
Sedangkan orang suci yang masih menjadi perdebatan sebagai seorang Nabi atau hanya wali adalah Luqman al-Hakim dalam Surah Luqman.
Refferensi
id.wikipedia.org dan berbagai sumber lainnya
Posting Komentar
Korwil PDI Perjuangan dengan rendah hati mengundang siapa saja untuk menyajikan buah pikirannya dalam web ini. Silakan kirim sajian anda ke: korwilpdipksa@gmail.com